Tulisan ini saya sarikan dari artikel kiriman drg Lingga, terkait banyaknya pertanyaan yang masuk dari postingan yang berjudul ‘Sakit Gigi? Jangan Dicabut!’ Lebih baik pakarnya yang menjawab daripada saya berpura-pura pintar.
Siapa sih manusia di bumi ini yang tidak pernah sakit gigi? Rasanya semua pernah. Pada umumnya mereka lebih memilih untuk bertanya kepada teman atau keluarga tentang obat apa yang paling manjur untuk mengobati sakit gigi. Kalau sudah pernah sakit gigi, mereka biasanya langsung membeli sendiri obat yang biasa dipakai ke apotik. Kadang juga mereka aka bertanya kepada petugas apotik, obat apa yang mujarab untuk menghilangkan rasa sakit pada gigi.
Ada lagi kelompok yang memilih menahan rasa sakit gigi ketimbang harus bertemu dengan dokter gigi. Alasannya takut, apalagi jika gigi harus ditambal atau dicabut. Takut mendengar suara bor, takut melihat darah, takut disuntik, dan seribu alasan lainnya.
Sebetulnya ada banyak penyebab sakit gigi. Ada yang dapat sembuh jika diobati sendiri, ada yang tidak. Bahkan ada sakit gigi yang tambah parah setelah minum obat. Bukannya sakit mereda, malah gigi jadi bengkah plus sakit kepala.
Sebelum saya paparkan sakit gigi lebih lanjut, harus saya jelaskan tentang susunan gigi. Ada tiga lapisan pembentuk gigi. Kesatu, email sebagai bagian terluar gigi sekaligus yang paling keras. Kedua, dentin yang berada di bawah email. Dentin berbatasan dengan pulpa. Ketiga adalah pulpa yang berisi saraf, pembuluh darah, dan limfa. Gigi tertanam di dalam tulang alveolar dan diikat serta dihubungkan oleh jaringan periodontal.
Sakit gigi yang paling umum adalah karena gigi berlubang.Lubang yang mengenai email biasanya belum terasa linu,hanya menimbulkan rasa kurang nyaman karena makanan kerap menyelip di dalam lubang tersebut. Pada kondisi begini, penderita biasanya tak peduli jika giginya berlubang. Mereka menganggap giginya masih normal, tidak terasa sakit.
Jika lubang sudah menembus hingga ke dentin, penderita mulai merasa linu bila minum dingin dan tersentuh makanan. Dalam kondisi ini, seharusnya penderita waspada dan segera ke dokter gigi untuk menambal lubangnya. Kenyataannya, banyak yang enggan dan takut menemui dokter gigi karena malas giginya diobok obok. Lubang pun dibiarkan saja.
Ketika lubang sudah menembus pulpa yang berisi saraf dan pembuluh darah, penderita akan merasakan sakit yang luar biasa dan rela melakukan apa saja untuk menghilangkan rasa sakit. Minum obat pereda rasa sakit sebesar apapun dosisnya hanya bertahan beberapa jam, bahkan kadang tak berefek sama sekali. Jika hal ini terjadi, satu-satunya cara adalah mematikan saraf gigi, dengan memberikan obat di dalamnya, lalu menambal sementara. Atau dengan mencabut saraf gigi setelah bagian tersebut dibius (dalam hal ini disuntik terlebih dulu).
Biasanya setelah saraf gigi dimatikan, sakit akan mereda sehingga penderita merasa sudah sembuh dan enggan datang kembali ke dokter gigi. Padahal obat yang diberikan dalam saraf tadi hanya bersifat sementara. Jika efek obat hilang, sakit pun muncul lagi. Baru kemudian si pasien merasa perlu datang kembali ke dokter gigi.
Bila hal ini terjadi, dokter akan membuka ubang tersebut hingga nampak “orifice” gigi, sehingga pasien merasa lega karena produk gas dari bakteri sudah dikeluarkan. Untuk membantu penyembuhan, biasanya penderita diberi antibiotik serta antiinflamasi. Jika sakit mereda, dokter akan memberi dua pilihan, gigi dicabut atau dipertahankan. Jika penderita ingin giginya dipertahankan, maka dia harus melakukan perawatan saluran akar yang membutuhkan beberapa kali kunjungan (bisa 2, 3, bahkan 4 kali). Nah, mau pilih yang mana?
Baca juga tulisan
‘Sakit gigi? Jangan Dicabut’
‘Bila infeksi gigi pindah ke pipi’
Pingback: Sakit Gigi? Jangan Dicabut! | Othervisions
Pingback: My Homepage
Pingback: Altamont
Ricko said:
trimakasih…tulisan ini sangat membantu sekali bagi saya yang lagi sakit gigi….moho doa restunya…
ary amhir said:
cepat berobat mas
Bali Tour said:
terima kasih atas informasinya
ary amhir said:
sama-sama
adelia said:
saya juga sedang mengalami sakit gigi,
kata dokter penyebabnya adalah gigi berlubang yang sudah mencapai lapisan vulva,
yag akhirnya mengakibatkan masuknya darah ke dalam gigi namun sulit untuk keluar karena lubangnya sangat kecil, dan akhirnya saya harus menjalani beberapa kali pembersihan, di bor,
dan…. proses bor nya itu lho yang saya tidak tahan,
karena saya tdak tahan sakit, akhirnya proses bor tidak bisa tuntas dalam sekali kontrol,
ini saja sudah di bor 2 kali, dan kata dokter pun masih belum tuntas dan harus dibor lagi untuk memperlebar jalan keluar darah,
ketika membaca arikel ini saya jadi semakin paham mengapa dokter memutuskan membersihkan darah dalam gigi saya,
terima kasih…
ary amhir said:
saya sudah nyaris kehilangan 2 gigi lagi gara2 malas ke dokter gigi, padahal berobatnya dijamin gratis 😛
haraluas said:
serius gratis mas? yang gratis apanya ya?
ary amhir said:
kalo saya yang berobat banyak gratisnya mas hehe.. ke klinik gereja soalnya. obatnya generik yang seribu satu kapsul 😀
ary amhir said:
kalo saya yang berobat banyak gratisnya mas hehe.. ke klinik gereja soalnya. obatnya generik yang seribu satu kapsul 😀
Pingback: Bila Infeksi Gigi Pindah ke Pipi | Othervisions
fuad said:
gigi geraham saya ga cuma,’berlubang, tapi sudah hancur mas, sudah tinggal akarnya doang x, pokoknya udah rata ama gusinya, tapi sekarang sakitnya minta ampun, kira2 mesti d apain yah mas, thanks before
ary amhir said:
bawa ke dokter gigi, akarnya dibersihkan, dicabut semua. setelah itu baru pakai gigi palsu 😀
brutaly said:
di cabut sakit pool
ary amhir said:
kebetulan saya nggak sakit waktu dicabut, sakitnya pas disuntik dan 3 jam setelah dicabut, waktu disuruh menggigit kapas
Pingback: Si Pemasang Gigi Palsu | Othervisions
Tan On Cin said:
selamat malam pak, saya mau bertanya dimana sedang ada pengobatan gigi gratis?
mohon infonya ya, saya baru saja mengalami hal yang sama dan sudah 2 kali berobat ke dokter gigi tapi hasilnya sama, hanya diberikan suntikan, tetapi ketika sudah sampai dirumah kumat lagi nyerinya, saya takut dokternya salah penanganan karena sudah lanjut usia. mohon info nya apa bila ada pengobatan gratis itu lebih baik, :). Trims GBU. 082114237371
aya haaniyah said:
Bisa dijelaskan kelanjutan prosesnya g kalo setelah saraf giginya dimatikan dan kita memeilih untuk perawatan akar atau mempertahankan gigi. Artinya gigi kita diapakan ya???
ary amhir said:
di bawah kan ada, dibentuk mahkota gigi baru jika gigi rusak, atau ditambal jika lubang kecil
rahmad said:
mas gigi saya lagi sakit parah, saya sudah coba minum obat tapi tak ada angsuran nya. bagaimana cara mematikan saraf gigi permanent tanpa harus ke dokter gitu.. mohon bantuan nya mas.
ary amhir said:
wah kurang tahu, saya selalu ke dokter gigi
rahmad said:
tapi untuk mematikan saraf gigi dg cara termudah tau mas?
ary amhir said:
ga tau. kalo dokter mematikan saraf gigi dengan cara mengangkat dan membuang saraf gigi tadi.
ada juga yang bilang gunakan saja getah pohon kamboja ke gigi, sehingga gigi hancur sampai ke saraf2nya. tapi cara ini tak hanya menghancurkan gigi yang sakit, juga dua gigi di sampingnya bisa ikut hancur 😀
stefanus hernan said:
Gigi saya ini sakit karena lubang dulu pernah sakit tapi kok kambuh lagi ya…mohon infony
ary amhir said:
Ke dokter gigi aja minta ditambal lubangnya lagi
sukma said:
td habis ke dokter gigi.trus gigi dikasih obat dan ditambal sementara.katanya buat mematikan syaraf gigi nya.skrg rasanya nyerii..apa emang gt ya kalo pas dimatikan syaraf giginya?nyeri bgtt..
ary amhir said:
kalo nyeri minum obatnya, obat itu berfungsi sbg penghilang nyeri sekaligus anti kuman. juga hindari makanan minuman yg panas dan dingin/es dulu biar tidak mengundang nyeri
syiva said:
Makasih ya…
Posting ini sangat berguna.
Tapi saya kadang suka kesel sama dokter gigi, karena waktu saya konsul hanya dilihat sebentar ditanya sakit atau tidak. Lalu saya menjawab sakit, trus dikasih asam mefenamat sama antibiotik. Trus kalo udah gak sakit nanti langsung dicabut, tapi obatnya sama sekali gak ngefek…
Akhirnya saya harus kedokter bolak balik.
ary amhir said:
iya, saya juga pilah-pilih dokter gigi. kalau dia bukan kawan saya semasa mahasiswa, saya juga takut dan ngeri kok. tapi belakangan urusan nyeri pada gigi bisa diatasi dengan meditasi dan rajin minum rebusan daun ungu 😀
DIAN CAHYANI said:
DAUN UNGU appa yah?
meditasi gimana caranya?
ary amhir said:
Browsing aja mb, ato buka postingan lama, ada di arsip kok
parmin said:
saya jg pernah sakit gigi, saya gunakan minyak cengkeh,untuk gigi berlubang bersihkan dulu dgn menyikat gigi, tambal dg kapas yg ditetesi minyak cengkeh(cap kakatua),cukup 1 tetes, minum obat pereda nyeri/sakit kepala,ganti kapas stelah 1 hari.
Bila dalam 3 hari gigi tetap kambuh,sebaiknya di cabut.
ary amhir said:
Saya setuju
Tri astanto said:
Pagi dok saya menderita sakit gigi, karena dakit gigi ini saya sampai seminggu tidak masuk kerja .
Saya mengalami gigi berlubang, senin kemarin saya kedokter gigi dan melakukan perawatan dibersihkan lalu disumpal kapas dan disuruh selasa depan kesininlagi kata dokter itu. Sesampainya dirumah sampai keesokan harinya gigi saya akibat disumpal malah tambah sakit dok, pas hari rabu kapas tersebut gak sengaja lepas diwaktu makan, dan darah mengalir saat kapas terlepas, keesokan harinya hari kamis saya kedokter lagi dan dengan dokter di bersihkan lalu disumpal kembali. Setelah itu malah tambah sakit dok, sampai sabtu ini saya ketergantungan dengan obat, sakitnitu hilang maksimal 4jam setelah minum obat, saya bisa minum obat sampai 4kali dalam sehari. Ada kah faktor dari sumpalan kapas itu yang membuat gigi saya malah tambah sakit dok? Soalnya sebelum kedokter ggi saya dakitnya gak sesakit ini. Dan ada kah obat yang bisa ampuh untuk sakit gigi ini dok? Saya sudah pakai kataplang. Pondek fortr, ponstan, amoxilyn hasil nya sama saja dok. Tolong pencerahannya dok saya ingin kembali kerja.
ary amhir said:
Dokternya cuti mas, mending ke dokter gigi yg bagus sehingga penangannya pun bagus
jee said:
Boleh berhenti perawstan setelah kunjungan pertama ? Krm pas kunjunfan pertama, gigi dikasih arsen trus ditambal semenrara