Mulanya hanya sejumput kisah yang terkumpul saat saya melakukan perjalanan. Berawal belasan tahun lalu. Sebagian kisah kemudian menjelma menjadi artikel yang laku dimuat majalah dan koran. Namun ada pula yang sekedar draft dan mengendap selama bertahun-tahun di rak buku.
Othervisions — nama ini saya ambil dengan harapan dapat memberi visi berbeda tentang makna sebuah pergulatan hidup, sebuah perjalanan, yang kerap tak manis dirasa namun dalam dikenang. Seperti berpikir di luar kotak (out of box) atau melihat lurus menembus cermin (through the glass), mencecap apa yang orang lain kerap tak lihat.
Saya harap kisah-kisah di dalam situs ini dapat menginspirasi, membuka wawasan, pemahaman, dan penghargaan kita akan tradisi, kebudayaan, dan kekayaan negeri tercinta. Indonesia yang kaya, terpendam, namun juga terbiar.
Salam,
Ary Amhir
tijok said:
appiikk ry…jan apik tenan..sampek ra iso mocone..
hahaha..
maju terus pantang mundur….
ary amhir said:
thanx..
dadi isin, sih try n error hehe..
Imagina said:
kayu yg luar biasa.. hebat ya, jadi keahlian urun temurun.. sayang sekarang byk “raksasa2” serakah yang membabat habis hutan2 kita 😦
ary amhir said:
tapi bukan raksasa yang kau tulis itu kan? hehehe
Andi said:
Sama halnya di batulicin,( Muara Sungai Batulicin,Tanah Merah ) saudara kita dari bira juga demikian, semua jenis kayu yg disebutkan sudah pada habis, perahu tradisional kita perlahan mulai punah seiring dengan pembuatnya, tak ada lagi kebanggaan.
ary amhir said:
sedih mendengarnya. pengrajin kapal kalah bersaing dg pemilik hph untuk mendapatkan kayu, sementara pemda setempat tak mau membantu dan mengembangkan pengrajin kapal.
JC said:
Terima kasih sudah nge’link ke baltyra.com
Wah, kisah-kisah perjalanannya apik sekali. Kalau tidak keberatan, boleh dong di’share juga di Baltyra…hehehe…
Terima kasih banyak.
salam hormat,
JC
ary amhir said:
sabar ya jc.. ini kisah lama, yang baru aja nanti 😀
baltyra lumayanlah.. masih bisa dinikmati, nggak crowded
salam
dee dee sabrina said:
sudah waktunya meninggal jejak di sini. malas sebetulnya, karena aku selalu iri kalau buka blogmu, mba.
ary amhir said:
hehehe.. blog orang malas-malas tai ayam :))
Kebunsaida said:
Blog yg sarat makna
salam silaturahim mba
ary amhir said:
terimakasih kang ence.. blognya agamis dan informatif 😀
ndigun said:
Kunjungan perdana dan kisah-kisahmu istimewa.
Sama kaya Dee, iri!!!
ary amhir said:
hadow.. ini hulu, bukan ihir :-p
amaq shofia said:
bolak balik baca postingan di sini, kembali lagi ke “about”, gak ada tulisan keterangan cewek di about-nya, saya pikir cowok. saya jarang berhubungan dengan cewek, hehehehe. ini kesalahan tafsir yang kedua kali selama saya hidup. sukses dan sehat selalu buat mba ary
ary amhir said:
hahaha.. ketika tulisan menjadi, bukankah penulisnya ‘sudah mati’ pak guru? hehe… *maklum, saya pemeluk sekte kuno ala ali bin abu thalib tadi :-p~~
helvry sinaga (@helvrySINAGA) said:
halo salam kenal mbak ary.
singgah di blognya yang luar biasa.
mari berbagi isi buku, sila berkunjung ke blog saya juga
ary amhir said:
sudah 😀
aklahat said:
Kunjungan perdana. Salam kenal 🙂
ary amhir said:
salam kenal juga. blog anda pun bagus 😀
ambar said:
Sip, Ary!!
ary amhir said:
ihiiik
indrakurniadi said:
Hello mas, senang bisa berkunjung ke blog ini. Sangat inspiratif. Saya belum pernah ke Indonesia timur dan someday pengen banget kesana. Salam kenal, semoga sukses selalu 🙂
ary amhir said:
salam kenal juga mas indra. (saya perempuan, cuma hobi solo traveler :D)
saya baru ke maluku paling timur, belum papua. begitu banyak pulau di maluku yang nggak habis2 dieksplorasi
obendon said:
woowww, keren mbak
secara gak sengaja ‘nemu karena cari info Banda untuk kawan. eh, lha koq pas lilihat pilihan font selintas mirip dengan rumah baru saya yg lagi dibenahi setleah kena gusur dari kompleks sebelah 🙂
salam kenal
ary amhir said:
semoga nyasar di tempat yg tepat 😛
wardhanaaditya said:
Sembah sujud buat mbak yang satu ini
Ana Fauziyah said:
Ijin baca semua artikel, makasi 🙂
ary amhir said:
silakan, semoga bermanfaat
Budina said:
gara2 rame soal Waisak Borobudur kemaren jadi nemu blog ini 🙂
Halo mbaaaak….kangen padamuuuu, sekarang sedang mengembara kemanakah?
ary amhir said:
apakabar mbak? tidak mengembara, hanya mencoba membangun pelosok indonesia hehe
la hida said:
kunjungan malam secara tak sengaja. salam kenal. ijin membaca halaman2 blog ini
ary amhir said:
semoga berguna dan menikmatinya
salam kenal juga 😀
Arinote said:
Suka banget sama gaya penulisan mbak Ary. Btw nama saya juga ari loh, blogwalking ke tempatku ya mbak.
ary amhir said:
sudah.. fotonya berkesan kuno
Farchan said:
Selamat malam Mbak Ary. Saya Farchan salah seorang penggemar setia blog mbak Ary. Mengikuti postingan mbak Ary adalah candu sekaligus sarana belajar yang baik.
Oia, saya mencantumkan nama mbak Ary di postingan saya berikut : http://efenerr.com/2013/09/28/5-female-blogger-favorit/
terima kasih mbak Ary atas tulisan-tulisannya. dan tetep semangat untuk berkarya.
ary amhir said:
maturtengkyu, nanti saya lihat mas. hehe
Aiya Lee said:
Kunjungan pertama dan langsung jatuh hati. Semua postingan sudah saya lumat habis, tak butuh dua kali pikir untuk menjadikannya blog layak dikunjungi, disini: http://travendom.com
Salam,
dg situru' said:
salam kenal and happy selalu. mampir ke blog saya
ary amhir said:
sudah mampir, blog-nya serius sekali 😀
dg situru' said:
wkkkwkkk, ngono to ..wah, piye carane biar cair. pengen belajar ma jenengan.
Alam S. Anggara said:
Halo mas, saya Alam dari Yogya. Mau tanya buku “Negeri Pala” apa masih ada stoknya mas? Kalau masih ada, saya bisa dapatkan dmn ya? Saya tertarik sekali, maturnuwun 🙂
ary amhir said:
kujawab via fb lam, soalnya server itnet lambat, susah buka email. coba dicek
Alam S. Anggara said:
Ok, saya tadi juga ada ng-email mas. Suwun mas 🙂
ocitamala said:
Salam kenal Bang
vira said:
malam mas.. boleh minta alamat emailnya, mau tanya2 lebih lanjut ttg rumah sakit di Penang. tks
ary amhir said:
buka saja ebook beribat ke penang. gratis kok. perlu diketahui, saya bukan humas rumah sakit di penang, saya hanya menulis pengalaman berobat di salah satu rumah sakit tanpa bermaksud mempromosikan rumah sakit di penang atau tujuan komersil apapun.
salam,
dyahwe said:
kisah yg menarik diungkap dlm tulisan yg sangat bagus. tidak byk orang yg bisa menulis sebagus ini. saya kagum dg tulisan anda…. sungguh spt artikel penulis profesional dlm majalah berkelas. sangat menginspirasi. tks